Malam Ini Bulannya Cantik, Ya?

Senin pagi, sebelum memulai hari sudah aku pastikan dulu pesan ucapan selamat pagi dariku terkirim centang dua menuju nomor Whatsappmu. Tidak berselang lama, ceklis centang dua berubah warna biru jadi tanda ucapannya sudah tersampaikan dan dibaca tuntas olehmu.

“Pagi juga jagoan!” Balasmu cepat.

Ucapan selamat pagi yang singkat dan terjadi berulang tapi tidak pernah bosan-bosannya aku baca selalu. Seakan jadi booster tambahan untuk menerabas segala macam mungkin yang belum pasti. Rasanya percaya selalu utuh meski banyak manusia lain yang pergi, tapi aku selalu tahu ada kamu yang tetap tinggal menemani.

Hari-hari itu penuh menyenangkan, bahkan tidak ada satu hari pun yang aku sesali.

Masuk di jam kerja kadang-kadang bibirku senyum-senyum sendiri sambil membaca pesan terbaru darimu. Ditambah Anything You Want dari Reality Club yang terputar sopan di telinga. Waktu rasanya bergulir lamban dibarengi dengan hormon serotonin yang mengalir kencang ke seluruh tubuh.

Tentu, hal seperti ini tidak ingin ada ujungnya, tapi kita semua tahu, setiap mulai akan selalu ada selesai.

Tiba di Hari Minggu, kita berdua sudah sepakat untuk bertemu. Rencananya akan piknik lucu-lucu sambil cerita yang ringan-ringan saja. Tanpa hal yang mewah dan berlebihan, begitu saja sudah bikin bahagia menginfeksi sel-sel darah hingga menyatu dengan nadi.

Seharian penuh menghabiskan waktu bersama denganmu sampai tidak terasa matahari sudah tenggelam, dan bulan datang memberi tanda kalau hari sudah malam.

Kita berdua masih berbaring di bawah langit malam yang penuh dengan bintang-bintang, juga ada bulan yang mengintip seakan sedang malu-malu untuk muncul menunjukkan diri sepenuhnya.

“Lihat! Itu bulannya malam ini cantik ya?” Tanyamu antusias sambil menunjukkan jari telunjuk ke arah bulan yang malu-malu muncul itu.

“Cantik ya? Mungkin? Tapi kok lihatku kayaknya bulannya lagi ragu-ragu deh.” Balasku enteng sambil memperhatikan bulannya.

“Oh menurutmu lagi ragu ya berarti?” Tanyamu sekali lagi untuk meyakinkan kembali.

“Iya. Lagi ragu dia, mungkin minder sama bintang-bintang di sekelilingnya.” Jawabku tetap sama dengan sedikit bimbang.

Setelah percapakan itu, hening panjang tercipta.

Beberapa hari setelahnya, aku mulai merasa ada yang berbeda. Ucapan rutin selamat pagi itu tak pernah berbalas lagi. Janji bertemu yang direncanakan tak ada lagi. Bubble chat darimu yang semakin hari semakin pendek dan singkat akhirnya tergerus waktu dan lenyap tanpa permisi.

Setiap malam banyak “Kenapa?” yang terputar di kepalaku.

“Kenapa jadi beda responnya?”

“Kenapa selalu menolak setiap pertemuan yang direncanakan?”

“Kenapa antusiasnya tidak sama lagi seperti sebelumnya?”

Seperti Hukum Newton III soal Aksi – Reaksi,

“Setiap aksi menimbulkan reaksi yang sama besar namun berlawanan arah.”

Reaksi sikapmu yang berubah ini pasti ada sebabnya yang belum aku sadari sebab aksinya.

Setelah aku ingat-ingat kembali setiap momen yang kita lewati, ada satu momen yang mengusik kepalaku. Aku ingat sekarang, semua bermula dari percakapan di malam itu. Aku yang terlambat sadar kalau ternyata pertanyaan soal bulan waktu itu bukan pertanyaan remeh tentang bulan.

Kamu diam-diam menyisipkan tanda perihal rasa yang aku salah mengerti maksudnya. Bahkan kamu meyakinkan kembali untuk benar-benar ingin tahu jawabanku. Jawaban “ragu” dariku jelas membuatmu yakin untuk pergi karena siapa juga yang mau menjalani hari dengan orang yang perasaannya sendiri masih ragu-ragu kan?

Kalau saja malam itu aku cepat sadar ya, tapi yang sudah berlalu tidak mampu terulang lagi. Sekarang jadi cukup jelas dan bisa aku terima dengan baik perubahan sikapmu yang perlahan menjauh lalu pergi.

Hampa…

Aku bukan hanya kehilanganmu, tapi jauh lebih buruk, aku kehilangan kita.



"Malam ini bulannya cantik, ya?"
Mengambil referensi dari frasa Bahasa Jepang「月が綺麗ですね (Tsuki ga kirei desu ne?) — “The moon is beautiful, isn’t it?”
Artinya, seseorang yang mengatakan “The moon is beautiful, isn’t it?” sebenarnya bisa sedang menyatakan cinta secara halus, dengan cara puitis dan tidak langsung.

Comments

Popular Posts