Jika Masa Depan Mudah Ditebak
Sudah
banyak usaha yang kita lakukan untuk mencapai hasil yang kita inginkan.
Beberapa berhasil, beberapa lainnya gagal. Lebih parahnya, yang gagal jauh
lebih sering ketimbang yang berhasil. Kemudian merasa frustasi dan berpikir
bahwa hidupmu selalu saja dicurangi takdir. Sabar dulu sebentar, mungkin saja
gagalmu hari ini akan dibayar berkali-kali lipat di kemudian hari sampai kamu
lupa bahwa dulunya pernah gagal berulang kali.
Kita tidak benar-benar tahu akan jadi apa di masa depan nanti. Tentang segala macam perjuangan yang sudah diupayakan habis-habisan kadang pun tidak terbayarkan sesuai yang diperkirakan. Tapi gapapa, toh sudah dicoba semampunya. Memang tidak semuanya harus dibayar saat ini juga. Seperti layaknya doa, tidak pula langsung dikabulkan dalam sekali rapal. Jadi beginilah hidup, tidak melulu harus instant alias sekali jadi. Mi instant saja harus melalui beberapa proses dahulu untuk bisa menjadi mi yang siap dimakan.
Bayangkan
saja jika masa depan mudah ditebak, mungkin kita tidak banyak berusaha, kita
hanya berfokus saja pada apa yang sudah dipastikan di masa depan nanti. Kita
tidak banyak menerima kegagalan, kita tidak tahu caranya menghargai usaha, kita
jadi terbiasa menyepelekan kesempatan.
Bayangkan
saja jika masa depan mudah ditebak, rutinitas akan selalu sama setiap harinya,
hidupmu menjadi monoton. Kamu tidak akan tahu rasanya senang ketika menang giveaway
secara acak. Kamu tidak akan tahu rasanya terkejut ketika nomor undianmu
terpanggil tiba-tiba saat mengikuti gerak jalan massal. Tidak ada kejutan dalam
hidupmu sebab kamu sudah tahu segalanya tentang apa yang terjadi di masa depan.
Hidupmu akan terasa hambar.
Bayangkan saja jika masa depan mudah ditebak, mungkin kamu tidak perlu repot-repot mencari tahu minatmu ke arah mana sebab sejak lahir kamu sudah tahu akan jadi apa. Kamu tidak perlu ikut berbagai macam kursus atau pelatihan untuk mempertajam keahlianmu dalam suatu bidang. Kamu hanya terfokus pada satu bidang saja tanpa mempertimbangkan bidang yang lainnya. Tidak ada proses pencarian, tidak ada pengalaman kegagalan, jalanmu akan mulus-mulus saja sesuai rencana.
Bayangkan saja jika masa depan mudah ditebak, mungkin kamu tidak perlu repot-repot mencari tahu minatmu ke arah mana sebab sejak lahir kamu sudah tahu akan jadi apa. Kamu tidak perlu ikut berbagai macam kursus atau pelatihan untuk mempertajam keahlianmu dalam suatu bidang. Kamu hanya terfokus pada satu bidang saja tanpa mempertimbangkan bidang yang lainnya. Tidak ada proses pencarian, tidak ada pengalaman kegagalan, jalanmu akan mulus-mulus saja sesuai rencana.
Untungnya
masa depan sulit ditebak, maka kamu akan berusaha lebih keras untuk mendapatkan
apa yang kamu inginkan. Kamu bisa jadi merasa sangat senang bila sedang
beruntung dalam suatu keadaan. Kamu lebih menghargai proses dari suatu pembelajaran.
Kamu bisa jadi merasa sangat lega setelah menuntaskan presentasi di depan
kelas. Kamu merasa khawatir ketika membaca kertas soal di hari pertama ujianmu.
Kamu merasa gugup ketika memulai seminar hasil proposal penelitianmu. Hal-hal
kecil yang sering kali diremehkan seperti itu yang malah membuat hidup menjadi
lebih berwana.
Mungkin
jika masa depan mudah ditebak hal baiknya yang ada di pikiranmu adalah kamu
merasa waktumu yang sudah terbuang tidak sia-sia sebab sejak awal kamu sudah
tahu tentang masa depanmu. Namun menurutku, tidak ada yang sia-sia. Semua
yang sudah dilakukan tidak pernah menjadi sia-sia. Semua peristiwa yang sudah
dilalui adalah pembelajaran. Jatuh lalu patah dan kamu berpikir semua usahamu
tidak ada harganya. Sakit, memang. Terbiasalah dengan rasa sakit yang malah
akan menjadikanmu menjadi manusia yang semakin kuat.
Tentang pertama kali kamu mendapat nilai jelek lalu
murung seketika, pertama kali kamu gagal dalam perlombaan padahal sudah susah
payah berusaha, pertama kali proposal skripsimu ditolak padahal kamu sudah
sangat yakin pasti diterima. Semua pertama kali ini akan menjadi berkali-kali
dan kamu sudah semakin tangguh untuk menghadapinya.
Percayalah bahwa setiap air mata yang menetes ada harganya, setiap keringat yang keluar ada hasilnya, setiap usaha yang dilakukan ada manfaatnya. Apa pun yang sudah susah payah diupayakan pasti akan berguna suatu saat nanti. Tidak perlu merasa rugi, apalagi merasa hidup dicurangi sebab masa depan bisa disiasati agar menjadi lebih baik. Tenang saja, pelan-pelan tidak perlu buru-buru. Setiap orang punya waktunya sendiri-sendiri yang sudah ditentukan oleh Dia Maha Pemilik Segala.
Maka, bersabarlah.
Sebentar lagi waktumu untuk bersinar akan tiba.
Comments
Post a Comment