Fractura Hepatica


Masih teringat jelas dalam ingatan satu hari setelah kepergianmu. Rasanya masih biasa-biasa saja, tak ada yang berbeda. Aku masih berkegiatan dengan normal. Berangkat kuliah seperti biasa, menulis laporan praktikum secara rutin, ketawa sana-sini dengan teman-teman, semuanya masih terasa normal-normal saja. Kini, 7 bulan telah berlalu dan rasanya ada yang berbeda. Entah, kenapa baru sekarang efeknya baru terasa di saat aku sudah siap untuk menerima hati yang baru. Mungkin hukuman, mungkin juga balasan, aku tidak tahu.

Jelas, kadang ini menyiksa diri sendiri. Aku merasa kosong, tapi tak tahu apa yang seharusnya aku isi, aku merasa cemas, tapi tak tahu apa yang aku khawatirkan, aku bahkan merasa tak hidup, padahal napasku masih berhembus setiap saat, setiap detik. Rasanya ada yang kurang dan selalu kurang, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku tambahkan untuk melengkapi.

Secara acak, pikiranku melayang ke mana-mana. Mencari tempat yang paling nyaman untuk berpulang. Melepaskan segala lelah dan masalah untuk sementara, sebentar saja. Tapi tempat berpulang yang dituju itu sudah tidak ada. Belakangan aku baru sadar kalau ternyata inilah perasaan kehilangan. Rasanya samar, seperti tak terjadi apa-apa. Padahal hati sedang sekarat tersiksa dengan hebatnya.

Lagi-lagi aku kalah dengan perasaanku sendiri. Ia menjelma menjadi radang yang merusak bahagia secara perlahan. Aku menyerah.

Kesedihan datang menghampiriku lagi sebagai teman bicara untuk melewati setiap malam. Penyesalan tentu hadir juga sebagai pelengkap diskusi antara aku dan kesedihan. Ada pula yang diam-diam menyelinap masuk ke dalam topik pembicaraan sebagai kecewa. Teman-teman lama yang sudah jarang tak saling sapa kini berkumpul menemani di setiap malam-malamku yang semakin muram.

Malam yang terlalu kelam untuk aku yang benci dengan gelap. Kucari-cari cahayaku yang kini mulai meredup bahkan sudah tak hidup. Dia, yang dulu sempat singgah menerangi setiap ruang gelap di dalam hatiku sudah menjadi terang bagi hati yang lain. Dan aku masih bertahan dengan sisa-sisa cahaya yang akan segera mati.

Senyum yang aku tunggu setiap pagi dan cerita yang aku dengarkan setiap malam sudah tak ada lagi. Kita dan semua kenangan yang telah mati sudah menguap menjadi residu yang tak bisa didaur ulang kembali. Tanpa kata-kata perpisahan selayaknya pasangan yang baru saja putus cinta, kita berpisah dengan meninggalkan hati yang patah terlalu parah hingga berdarah sekian lama. Tak perlu lagi bertanya tentang kabarku, entah dariku langsung atau dari teman-temanku. Sebab yang telah mati, tak bisa kau bangkitkan kembali.

Termasuk, perasaan.



Fractura
Dapat diartikan sebagai patahan atau retakan.

Hepatica
Hati.

Suatu kondisi di mana hati mengalami keretakan/patah akibat dari kenyataan yang tak sesuai dengan harapan.

Comments

Popular Posts