Semuanya Masih Tanda Tanya(?)
Malam ini aku coba untuk menuangkan pikiran-pikiran sederhanaku
ke dalam tulisan ini ditemani dengan secangkir kopi yg masih hangat. Berpikir
tentang jatuh cinta itu memang sangat merumitkan. Terakhir kali aku merasakan jatuh
cinta itu sudah lama sekali. Saking lamanya, dan sekarang aku sudah lupa
bagaimana rasanya jatuh cinta.
Tapi akhir-akhir ini aku merasakan ada yang aneh dengan perasaan aku
sendiri. Seperti perasaan bahagia tapi bercampur dengan ketakutan. Takut akan
banyak hal yg nantinya akan terjadi kemudian. Takut kalo perasaan ini hanyalah
kebahagiaan yang semu, takut juga kalo perasaan ini hanyalah pengganggu, dan yg
lebih aku takutkan kalo perasaan ini nantinya malah berubah menjadi kebencian.
Apakah ini rasanya jatuh cinta yg pernah aku rasakan dulu? Atau hanya keresahan
aku saja?
Entahlah.. sampai sekarang ini, aku masih belum bisa memastikan.
Lucu sekali memang, aku tiba-tiba jadi gini hanya karna seseorang
yang bahkan aku sendiri masih ragu dengannya. Bener-bener tidak masuk akal, tapi aku
yakin kalian semua juga pernah merasakan apa yg aku rasakan saat ini. Akal
pikiran tiba-tiba tdk bekerja semestinya, seperti tdk bisa membedakan mana yg
nyata dan mana yg semu. Hanya terlalu berfokus pada dia yang seperti bintang,
indah dan berkilauan, tapi tak dapat raih. Apakah yg seperti ini yang mereka
bilang "jatuh cinta"? aku masih terus bertanya-tanya tentang perasaan
yang aneh ini.
Kalau memang saat ini aku sedang jatuh cinta, apakah perasaan ini
hanya sesaat dan akan hilang begitu saja? Semakin banyak tanda tanya yg muncul
dan aku semakin ragu. Ragu akan semuanya, menganggap semuanya palsu, dan
berhenti untuk meraihnya. Disisi lain aku tdk mau menyerah begitu saja, harus
ada yang aku lakukan untuk meraihnya, walaupun itu hanya hal kecil. Tapi muncul
lagi tanda tanya baru ketika aku nanti berhasil meraihnya, apa yg nanti akan aku
rasakan? Apakah aku akan senang? Senang karena aku berhasil meraihnya dan
menjaga sinarnya agar tetap berkilauan.
Atau aku nanti akan khawatir? Khawatir karena ketika aku berhasil
meraihnya, sinarnya malah meredup dan akan berhenti berkilauan. Aku senang bisa
bersamanya, tapi aku juga khawatir nantinya aku cuma jadi peganggu.
Tanpa aku sadari teguk demi teguk sudah berulang kali aku lakukan
dan cangkir ini sekarang sudah kosong. Tak ada lagi secangkir kopi yg menemani.
Dan malampun semakin larut. Waktu terlalu cepat berlalu, semenjak hari itu dan
sekarangpun semuanya masih dipenuhi dengan tanda tanya(?)
Comments
Post a Comment